Kamis, 28 Maret 2013

Doa dihilangkan dari Sifat Tamak dan Kikir


Sahabat. Awan ingin berbagi do’a sederhana yang jaami’ (singkat dan syarat makna) yang sudah sepatutnya kita menghafalkannya karena amat bermanfaat. Do’a ini berisi permintaan agar kita terhindar dari penyakit hati yaitu ‘syuh’ (pelit lagi tamak) yang merupakan penyakit yang amat berbahaya. Penyakit tersebut membuat kita tidak pernah puas dengan pemberian dan nikmat Allah Ta’ala, dan dapat mengantarkan pada kerusakan lainnya. Do’a ini kami ambil dari buku “Ad Du’aa’ min Al Kitab wa As Sunnah” yang disusun oleh Syaikh Dr. Sa’id bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah.

Do’a tersebut adalah,


اللَّهُمَّ قِنِي شُحَّ نَفْسِي وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُفْلِحِينَ

Allahumma qinii syuhha nafsii, waj’alnii minal muflihiin” 

(Ya Allah, hilangkanlah dariku sifat pelit(lagi tamak), dan jadikanlah aku orang-orang yang beruntung).

Do’a ini diambil dari firman Allah Ta’ala dalam surat Ath Taghobun ayat 16,


وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Kosakata
“الشح” berarti bakhl (pelit) lagi hirsh (tamak/ rakus). Sifat inilah yang sudah jadi tabiat manusia sebagaimana Allah berfirman,

وَأُحْضِرَتِ الأنْفُسُ الشُّحَّ

Walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir.” (QS. An Nisa’: 128)

“الفلاح” artinya beruntung dan menggapai harapan. Yang dimaksudkan al falah (beruntung/menang) ada dua macam yaitu al falah di dunia dan di akhirat. Di dunia yaitu dengan memperoleh kebahagiaan dengan hidup yang menyenangkan. Sedangkan kebahagiaan di akhirat yang paling tinggi adalah mendapat surga Allah.

Kandungan Do’a
Do’a ini berisi hal meminta berlindung dari sifat-sifat jelek yang biasa menimpa manusia yaitu penyakit “syuh” yakni pelit dan tamak pada dunia. Orang yang memiliki sifat jelek ini akan terlalu bergantung pada harta sehingga enggan untuk berinfak atau mengeluarkan hartanya di jalan yang wajib atau pun di jalan yang disunnahkan. Bahkan sifat “syuh” ini dapat mengantarkan pada pertumpahan darah, menghalalkan yang haram, berbuat zholim, dan berbuat fujur (tindak maksiat). Sifat ini “syuh” ini benar-benar akan mengantarkan pada kejelekan, bahkan kehancuran di dunia dan akhirat. Oleh karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan adanya penyakit “syuh” ini dan beliau menjelaskan bahwa penyakit itulah sebab kehancuran. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,


وَإِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ: أَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَفَجَرُوا
Waspadalah dengan sifat ‘syuh’ (tamak lagi pelit) karena sifat ‘syuh’ yang membinasakan orang-orang sebelum kalian. Sifat itu memerintahkan mereka untuk bersifat bakhil (pelit), maka mereka pun bersifat bakhil. Sifat itu memerintahkan mereka untuk memutuskan hubungan kekerabatan, maka mereka pun memutuskan hubungan kekerabatan. Dan Sifat itu memerintahkan mereka berbuat dosa, maka mereka pun berbuat dosa” (HR. Ahmad 2/195. Dikatakan Shohih oleh Syaikh Al Arnauth)

Sufyan Ats Tsauri pernah mengatakan, “Aku pernah melakukan thowaf mengelilingi Ka’bah. Kemudian aku melihat seseorang berdo’a ‘Allahumma qinii syuhha nafsii’, dia tidak menambah lebih dari itu. Kemudian aku katakan padanya, ‘Jika saja diriku terselamatkan dari sifat ‘syuh’, tentu aku tidak akan mencuri harta orang, aku tidak akan berzina dan aku tidak akan melakukan maksiat lainnya’. Laki-laki yang berdo’a tadi ternyata adalah ‘Abdurrahman bin ‘Auf, seorang sahabat yang mulia. (Dibawakan oleh Ibnu Katsir pada tafsir Surat Al Hasyr ayat 10).

Lalu bagian do’a yang terakhir,


وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُفْلِحِينَ

Waj’alnii minal muflihiin” 

(Ya Allah, dan jadikanlah aku orang-orang yang beruntung). Maksud do’a ini adalahb jadikanlah orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat. Jika ia telah mendapakan hal ini, itu berarti ia telah mendapatkan seluruh permintaan dan selamat dari segala derita.
[Tulisan ini disarikan dari kitab “Syarh Ad Du’a minal Kitab was Sunnah lisy Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni” Pensyarh: Mahir bin ‘Abdul Humaid bin Muqoddam]

Rabu, 27 Maret 2013

Doa disaat Hati Kita Marah atau Emosi

Assalamu 'alaikum wr. wb.


Sahabat, Untuk saat ini Awan akan share kan doa-doa di saat kita sedang marah, kita dimarahi ataupun di saat kita sedang menghadapi banyak permusuhan dan masalah..

Doa Menghilangkan Rasa Marah

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم،اللهم اغفرلي ذنبي واذهب غيظ قلبي وأجرني من الشيطان الرجيم



"A'uudzubillahi minasy syaithoonirrojiim, allahummaghfirli dzanbi wadzhab ghoidho qolbii, wa ajirnii minasy syaithoonirrojiim.

Artinya :
Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, Yaa Allah ampunilah dosaku dan hilangkanlah kepanasan hatiku dan lepaskanlah aku dari setan yang terkutuk.

Doa Menghadapi Orang Yang Sedang Marah :

Laa ilaaha illallaahul chaliimul hakiim, subhaanallaahi robbus samaawaatis sab’a wa robbul ‘arsyil ‘adhiiimi, laa ilaaha illa anta ‘azza jaaruka wa jalla tsanaa uka.

Artinya:
“Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Kasih Yang lagi Maha Bijaksana, Maha suci Allah Tuhan yang memelihara tujuh langit dan yang memelihara ‘arsy yang besar tiada Tuhan melainkan Engkau, sangat kuat perlindungan-Mu dan Maha tinggi perlindungan-Mu.”

Doa Menjauhkan Permusuhan :

Allaahumma laa tusymit bii ‘aduwwii wa laa tasu’ubii shodiiqii wa laa taj’al mushiibatii fii diinii wa laa taj’alid dunyaa akbaro hammii wa laa tusallith ‘alayya man laa yarchamunii yaa hayyu yaa qayyuum.

Artinya:
 “Ya Allah, janganlah jadikan musuhku gembira karena kesusahanku, dan janganlah jadikan temanku membuat kejahatan terhadapku dan janganlah jadikan kemalanganku dalam urusan agamaku dan janganlah jadikan kepentingan dunia menjadi pusat perhatianku dan janganlah jadikan orang yang tidak berbelas kasihan ber maha raja lela atasku, wahai Tuhan yang hidup yang berdiri sendiri.”

Semoga Bermanfaat 

Wa 'alaikum salam wr. wb.

Selasa, 26 Maret 2013

Keutamaan membaca Dzikir sesudah Shalat Wajib

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Sahabat, berikut Awan Share Keutamaan membaca Dzikir sesudah shalat Wajib..

Dari Abu Huroiroh –rodhiyallohu ‘anhu- dari Rosululloh –shollallohu’alaihi wa sallam-   :

“Barangsiapa mengucapkan setelah sholat wajib :

  1. Subhaanalloh ( 33 x ),
  2. Alhamdulillah ( 33 x ) dan
  3. Takbir ( 33 x ) semua itu berjumlah 99 x
kemudian ia menyempurnakannya menjadi 100 dengan ucapan :

“Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syain qodiir”

Artinya ;

Tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Alloh semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya seluruh kerajaan dan pujian dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Maka diampuni kesalahannya meskipun banyaknya seperti buih di lautan.

HSR. Muslim no. 1380

Semoga bermanfaat
   
إِنْ شَآءَ اللَّهُ

Doa Sebelum Dan Sesudah Bekerja


Assalamu 'alaikum wr. wb.

 Sahabat, Berikut awan share do’a sebelum dan sesudah bekerja agar pekerjaan yang akan dan telah kita lakukan mendapat ridho Alloh SWT dan menjadi pahala bagi kita. Amin…

Do’a Sebelum Bekerja :

 Allohumma inni as aluka min khoiri haazal ‘amali wa khoiri maa fiihi. Wa a’udzubika min syarri haadzal’amali wa syarri maa fiihi. innaka ‘alaa kulli syaiin qodiir.

 Artinya :
 ” Ya Alloh, aku memohon pada Mu kebaikan pekerjaan ini dan segala kebaikan yang ada di dalamnya dan aku berlindung pada Mu daripada keburukan pekerjaan ini dan segala keburukan yang ada di dalamnya. Sesungguhnya di atas segala sesuatu itu, Engkaulah yang Maha Berkuasa menentukannya”. Amin…

 Do’a Setelah Bekerja :

Allohumma innii astaudi’uka ‘amali wa nafsii wa tawwakkaltu ‘alalloh.

 Artinya :
“Ya Alloh, Aku serahkan pada Mu pekerjaanku dan jiwa ragaku dan aku bertawakkal kepada Engkau ya Alloh”. Amin…

 -( Usahakan sebelum dan sesudah bekerja kita membaca do’a dahulu )-

 Waalaikum salam wr. wb.